Membedah Pasangan ‘Koalisi Gemuk Capres 2024′

Manuver elit politik jelang kontestasi Pilpres 2024 mengalami pergeseran sangat cepat, setelah terbentuk koalisi, perbincangan kemudian bergeser soal siapa Capres dan Cawapresnya. Belakangan hampir setiap Parpol mengklarifikasi bahwa Parpol belum memutuskan sosok nama Capres yang diusung.

Partai Golkar, PAN, dan PPP dalam barisan Koalisi Indonesia Bersatu misalnya baru-baru ini saling saut menyaut bahwa soal Capres 2024 koalisi KIB belum ditentukan. Pun, demikian dengan koalisi Gerindra-PKB dan juga koalisi dalam penjajakan Nasdem, PKS, Demokrat.

Beberapa Parpol menegaskan mengenai keputusan siapa Capresnya belum putuskan, meski Paprol telah melakukan penjaringan baik melalui mekanisme Rakernas Nasdem, Mukernas PPP, Rakernas PDIP, dan sebagainya. Semua memutuskan belum ada nama Capres 2024 yang ditetapkan.

Maka Pilpres 2024 jika penyelenggaraannya merujuk pada PT 20% sesuai UU Pemilu tahun 2017 dan melihat dinamika semakin powerfullnya peran Parpol dalam mengusung pencapresan tidak menutup kemungkinan kandidat Capres yang saat ini populer dan memiliki elektabilitas tinggi justru tidak maju dalam kontestasi 2024.

Jika situasi ini terjadi, dapat disimulasikan Pilpres 2024 akan lahir koalisi gemuk pengusung Capres 2024 dengan hanya ada dua pilihan pasangan calon.

Kedua pasangan calon tersebut bisa lahir dari dimulai koalisi KIB dengan tambahan masuk partai PKB, dimana koalisi ini mengantongi 35,82% kursi DPR RI atau sudah memenuhi syarat prisidential threshold sebesar 20% sesuai ketentuan UU Pemilu tahun 2017.

Pasangan Capres potensial koalisi gemuk tersebut dimungkinkan adalah pasangan Airlangga-Muhaimin Iskandar.

Koalisi gemuk berikutnya adalah terdiri dari Gerindra, PDIP, Nasdem, dan PKS  dan Demokrat. Koalisi ini mengantongi kursi DPR RI cukup besar yaitu 64,18% atau sudah memenuhi syarat prisidential threshold sebesar 20% sesuai ketentuan UU Pemilu tahun 2017

Lalu siapa pasangan Capres-Cawapresnya? Pasangan Prabowo-Puan mungkin saja terjadi.

Simulasi pasangan Capres gemuk 2024 ini juga berpotensi menglami perubahan nama. Sangat bergantung dinamika elit Parpol dan situasi peta politik nasional.

Biasa saja Capres-Capres dengan elektabilita tinggi justru di 2024 tidak dapat maju karena persoalan rekom Parpol.  Semuanya tentu sangat bergantung pada dinamika peta politik dan elit politik.

Share:


Related Posts

Slot Oyunları Betebet I Spor Bahisleri, Canlı Bahis, Casino, Canlı Casino, Tombala, Slot

İçerik Betist Sweet Bonanza Ücretsiz İndir Superbetinde Rulet Oyna Spor Tahkim Mahkemesi (cas)...

LSIN : DPR dan Pemerintah Harus Fokus Bahas Sistem Pemilu yang Menghadirkan Perbaikan Demokrasi

Ada hal yang lebih subtantif daripada sekedar jadwal pencoblosan pemilu 2024 yang semestinya...

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Add Comment *

Name *

Email *

Website